ETS APSI 2023
ETS APSI 2023
Nama : Achmad Khosyi' Assajjad Ramandanta
NRP : 5025211007
Kelas : APSI - E
6. Dalam aplikasi HRD, apa saja yang menjadi kebutuhan aplikasi sistem informasinya ?
Aplikasi HRD atau bisa disebut sebagai Human Resources Development adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengelola data karyawan, rekruitmen, penggajian, manajemen absensi, pelatihan, dan pengembangan karyawan. Berikut adalah beberapa kebutuhan aplikasi sistem informasi HRD yang umumnya dibutuhkan:
- Modul Manajemen Data Karyawan: Meliputi informasi personal karyawan, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, sertifikasi, dll.
- Modul Rekrutmen: Dalam modul ini, aplikasi HRD dapat membantu proses perekrutan karyawan baru seperti pengumuman lowongan, seleksi administrasi, interview, hingga pengumuman hasil seleksi.
- Modul Penggajian: Merupakan modul yang paling penting dalam aplikasi HRD, mengelola penghitungan gaji karyawan termasuk insentif, tunjangan, potongan, dan pajak.
- Modul Manajemen Absensi: Memungkinkan perusahaan untuk mengelola absensi karyawan dengan mudah, termasuk jam kerja, cuti, izin, dan absensi harian.
- Modul Pelatihan dan Pengembangan: Memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan mengelola pelatihan serta pengembangan karyawan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan mereka.
- Modul Manajemen Kinerja: Dalam modul ini, perusahaan dapat mengelola dan mengevaluasi kinerja karyawan, memberikan feedback, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, dan merencanakan pengembangan karir karyawan.
- Modul Manajemen Kontrak: Meliputi manajemen kontrak karyawan dan hubungan kerja seperti perpanjangan kontrak, pergantian status, atau pengunduran diri.
- Modul Manajemen Pengaduan: Memungkinkan karyawan untuk mengajukan keluhan atau pengaduan, dan membantu manajemen untuk menangani masalah ini dengan cepat dan efektif.
- Modul Manajemen Waktu Kerja: Memungkinkan perusahaan untuk mengatur waktu kerja karyawan, menghitung jumlah jam kerja, dan memastikan karyawan bekerja sesuai jadwal.
- Modul Analisis Data: Memungkinkan perusahaan untuk menganalisis data dan informasi tentang karyawan, rekrutmen, penggajian, manajemen absensi, pelatihan, dan pengembangan karyawan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Secara umum, kebutuhan aplikasi sistem informasi HRD bergantung pada kebutuhan bisnis dan kebijakan perusahaan.
7. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem informasi
Komponen-komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut :
- Komponen input = Data yang masuk ke dalam sistem informasi.
- Komponen model = Kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
- Komponen output = Hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
- Komponen teknologi = Alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
- Komponen basis data = Kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.
- Komponen kontrol = Komponen yang mengendalikan gangguan terhadap sistem informasi.
8. Deskripsikan karakteristik pekerjaan Analyst, dan kemampuan / skill apa yang harus dimiliki oleh seorang Analyst Sistem Informasi
Pekerjaan sebagai analis sistem informasi adalah pekerjaan yang memerlukan kemampuan analisis dan pemecahan masalah. Karakteristik umum yang dibutuhkan oleh seorang analis sistem informasi antara lain:
- Kemampuan analisis: Kemampuan untuk menganalisis informasi dan data yang diperoleh dari sistem informasi, dan menginterpretasikan hasil analisis untuk memberikan solusi yang tepat.
- Pemecahan Masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi yang tepat dengan mengumpulkan dan menganalisis data.
- Kemampuan Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak dalam organisasi, termasuk dengan pengguna, manajemen, dan anggota tim.
- Kemampuan Manajerial: Kemampuan untuk mengelola proyek dan mengatur waktu, sumber daya, dan anggaran untuk mencapai tujuan proyek.
- Keahlian Teknis: Kemampuan untuk memahami teknologi dan memilih teknologi yang tepat untuk memecahkan masalah bisnis.
- Keahlian dalam Perancangan: Kemampuan untuk merancang solusi sistem informasi dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna, keamanan data, ketersediaan dan keandalan sistem.
- Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi untuk masalah bisnis.
Untuk menjadi seorang analis sistem informasi yang sukses, seseorang harus memiliki kemampuan teknis yang kuat serta keterampilan interpersonal dan manajerial yang baik. Beberapa kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh seorang analis sistem informasi antara lain:
- Kemampuan untuk memahami bahasa pemrograman seperti Java, C++, Python, SQL, dan bahasa pemrograman web seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
- Pengetahuan yang baik tentang arsitektur sistem dan jaringan, serta pemahaman tentang keamanan sistem informasi.
- Kemampuan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi, database, dan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
- Kemampuan untuk memahami algoritma dan metode analisis data untuk mengambil keputusan yang tepat.
- Kemampuan untuk mengelola proyek dan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan.
- Kemampuan untuk bekerja secara mandiri maupun dalam tim, dan berkolaborasi dengan pengguna, manajemen, dan tim teknis lainnya.
- Kemampuan untuk belajar dengan cepat dan memperbarui diri terkait teknologi baru dan tren dalam industri sistem informasi.
9. Sebutkan tahapan pembangunan aplikasi sistem informasi. Apa saja output dari masing-masing tahapan?
Berikut adalah tahapan umum dalam pembangunan aplikasi sistem informasi:
- Analisis kebutuhan: Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan bisnis pengguna. Outputnya adalah dokumen kebutuhan, yang menjelaskan secara rinci persyaratan fungsional dan non-fungsional yang harus dipenuhi oleh sistem.
- Desain: Tahap ini melibatkan pembuatan rancangan sistem berdasarkan dokumen kebutuhan. Outputnya adalah dokumen desain sistem, yang menjelaskan bagaimana sistem akan bekerja dan bagaimana komponen sistem akan berinteraksi satu sama lain.
- Implementasi: Tahap ini melibatkan pembuatan kode sistem dan mengimplementasikannya sesuai dengan desain. Outputnya adalah sistem yang berjalan sesuai dengan spesifikasi.
- Pengujian: Tahap ini melibatkan pengujian sistem untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan benar dan memenuhi persyaratan. Outputnya adalah laporan hasil pengujian, yang menjelaskan apakah sistem memenuhi persyaratan dan siap untuk dirilis.
- Pemeliharaan: Tahap ini melibatkan perbaikan dan pemeliharaan sistem setelah dirilis. Outputnya adalah sistem yang diperbarui untuk memperbaiki masalah dan meningkatkan kinerja.
10. Apa yang disebut dengan study kelayakan? Mengapa diperlukan sebelum membangun aplikasi, jelaskan sertai contoh.
Studi kelayakan adalah evaluasi awal yang dilakukan untuk menentukan apakah proyek pengembangan aplikasi sistem informasi layak untuk dilaksanakan atau tidak. Studi ini dilakukan untuk menghindari risiko kerugian besar yang mungkin terjadi jika proyek tidak berhasil dilaksanakan.
Studi kelayakan mencakup penilaian terhadap faktor-faktor seperti teknis, ekonomi, operasional, dan jadwal yang terlibat dalam pembangunan aplikasi sistem informasi. Tujuan dari studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah proyek layak dilanjutkan atau tidak berdasarkan analisis terhadap faktor-faktor tersebut.
Beberapa contoh dari faktor-faktor yang dinilai dalam studi kelayakan adalah:
- Kelayakan teknis: Dalam kelayakan teknis, dilakukan evaluasi terhadap kemampuan teknologi dan infrastruktur untuk mendukung pengembangan aplikasi sistem informasi. Apakah teknologi yang digunakan sudah sesuai atau tidak dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibangun.
- Kelayakan ekonomi: Dalam kelayakan ekonomi, dilakukan evaluasi terhadap aspek keuangan dalam pengembangan aplikasi sistem informasi, seperti biaya pengembangan, biaya operasional, dan potensi penghasilan yang dihasilkan dari aplikasi tersebut.
- Kelayakan operasional: Dalam kelayakan operasional, dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang terkait dengan pengoperasian aplikasi sistem informasi, seperti kemampuan sumber daya manusia yang tersedia, prosedur operasional, dan keamanan aplikasi.
- Kelayakan jadwal: Dalam kelayakan jadwal, dilakukan evaluasi terhadap waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi sistem informasi dan apakah dapat diimplementasikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Contoh dari studi kelayakan adalah ketika sebuah perusahaan ingin membangun aplikasi sistem informasi untuk mengelola inventaris produk. Dalam studi kelayakan, perusahaan akan mengevaluasi kelayakan teknis untuk memastikan bahwa infrastruktur teknologi perusahaan mampu mendukung pengembangan aplikasi tersebut. Perusahaan juga akan mengevaluasi kelayakan ekonomi, seperti biaya pengembangan dan biaya operasional, serta potensi penghasilan yang dapat dihasilkan dari aplikasi tersebut. Selain itu, perusahaan akan mengevaluasi kelayakan operasional, seperti apakah sumber daya manusia yang tersedia memiliki kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi tersebut dan apakah prosedur operasional yang ada sudah sesuai atau perlu diperbarui. Terakhir, perusahaan akan mengevaluasi kelayakan jadwal untuk memastikan bahwa aplikasi dapat diimplementasikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
REFERENSI :
http://fajarbaskoro.blogspot.com/2016/09/apsi-1-sistem-informasi.html
https://www.gramedia.com/pendidikan/profesi-system-analyst/
https://profio.co.id/6-cara-jitu-dalam-pengembangan-sistem-informasi/
https://info.populix.co/articles/studi-kelayakan-bisnis/
Comments
Post a Comment